Ingin Pulihkan Diri? Jangan Sampai Salah Persepsi!

Halo, Sobat Injeksi! Wah, tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki pertengahan tahun 2022, nih. Semoga semua resolusinya di tahun ini dapat terpenuhi, ya! Walaupun perjalanan yang dilalui tidaklah mudah dan penuh tantangan, kita harus yakin pada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja asalkan kita tetap berusaha. Jika merasa kelelahan, sebaiknya Sobat Injeksi berhenti sejenak untuk beristirahat dan self-healing. Eits, tunggu-tunggu, healing? Kata healing belakangan ini kerap digunakan di media sosial, terutama pada kawula muda. Hmm, sebenarnya healing itu apa, sih? Yuk kita bahas!

Mengutip dari KOMPAS.com, psikolog klinis, Veronica Adesla mengungkapkan bahwa “healing” adalah istilah yang secara umum dipakai untuk menggambarkan tahap penyembuhan atau pemulihan. Kemudian, self-healing adalah suatu tindakan atau upaya yang dilakukan oleh individu untuk menyembuhkan atau memulihkan dirinya sendiri dengan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam tubuh. 

Namun, pemahaman istilah healing atau self-healing di masyarakat merujuk pada pemulihan diri individu yang secara psikologis berada dalam kondisi yang membuat mereka tertekan atau menimbulkan stres. Bentuk self-healing yang dilakukan oleh masyarakat sangat beragam, mulai dari pergi ke pantai, mendaki gunung, bahkan sekadar makan cemilan favorit sudah dikategorikan sebagai self-healing bagi sebagian orang. 

Self-healing terbaik adalah makan yang manis,” 

Menurut gw bisa rebahan sementara dan gak mikirin masalah kehidupan, itu namanya healing

Self-healing terbaik gua itu bikin snapgram sebanyak banyaknya di sec account

Begitulah bunyi cuitan beberapa netizen di akun media sosial Twitter masing-masing dan saling mengungkapkan self-healing terbaik versinya.

Ramainya penggunaan istilah healing atau self-healing ini telah mengundang perdebatan netizen di media sosial. Tak jarang, orang-orang mengkritik penggunaan istilah healing pada beberapa situasi karena dianggap tidak tepat. Kekeliruannya terletak pada persepsi masyarakat bahwa setiap liburan dan setiap jalan-jalan merupakan sebuah bentuk healing.  

Lalu, apa saja sih bentuk-bentuk dari self-healing? Menurut Rahmasari pada tahun 2020, terdapat beberapa macam self-healing, yaitu forgiveness, gratitude, self-compassion, mindfulness, positive self-talk, expressive writing, relaksasi, manajemen diri, dan imagery. Wah, lumayan banyak, ya! 

Jika kita amati lagi, bentuk self-healing yang dilakukan oleh beberapa orang seperti pergi liburan dan makan makanan manis itu lebih merujuk pada pengalihan agar mereka merasa lebih tenang. Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya salah, kegiatan yang mereka lakukan menimbulkan perasaan menyenangkan yang memicu munculnya emosi positif sehingga membuat mereka merasa lebih baik. 

Menurut penelitian klasik oleh Ulrich (1984) yang dilakukan pada pasien rumah sakit, terungkap bahwa pasien yang melihat pemandangan natural dari jendela kamar rumah sakit lebih cepat pulih seusai menjalani operasi dibandingkan dengan pasien yang kamarnya tidak terdapat jendela untuk melihat pemandangan luar. Dari penelitian ini, kita bisa lihat, kalau bentuk healing dari masing-masing individu itu berbeda-beda sesuai dengan keadaan yang mereka alami. Apabila suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan itu memang benar-benar bisa memulihkan diri individu maka tidak ada yang salah dengan hal tersebut.

Penting untuk diketahui pula, disaat Sobat Injeksi sudah merasa berada pada kondisi yang memang tidak memungkinkan untuk ditangani sendiri, sebaiknya dikonsultasikan kepada tenaga profesional, seperti psikolog, ya! Hal ini dilakukan agar individu mendapatkan proses healing yang tepat dan sesuai dengan keadaan diri masing-masing. Pada dasarnya, healing yang cocok untuk orang lain, belum tentu cocok untuk diri kita sendiri, lho!

Wah, bagaimana Sobat Injeksi? Sudah mendapat sedikit pencerahan mengenai istilah healing dan self-healing, kan? Semoga tulisan ini dapat memberikan insight baru, ya! Kalau self-healing menurut Sobat Injeksi seperti apa, nih?

Referensi

Dewi, R. K. (2022). Ramai Tren “Healing”, Apa itu? Ini Penjelasan Psikolog. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/06/160000965/ramai-tren-healing-apa-itu-ini-penjelasan-psikolog?page=all

Kohrt, B. A., Ottman, K., Panter-Brick, C., Konner, M., & Patel, V. (2020). Why we heal: The evolution of psychological healing and implications for global mental health. Clinical Psychology Review, 82, 101920.

Rahmasari, D. (2020). Self Healing Is Knowing Your Own Self. Unesa University Press.

Staff : Shanka

Editor : Tia

Redaktur : Eca

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments