MELALUI HARI KELUARGA NASIONAL, YUK, KITA MENJAGA KESEHATAN MENTAL ANAK!

Halo, Sobat Injeksi! Apakah kalian tahu bahwa di penghujung bulan Juni ini terdapat peringatan hari keluarga nasional (HARGANAS). Hari keluarga nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 29 Juni. Peringatan HARGANAS tiap tahunnya diharapkan dapat mengingatkan masyarakat Indonesia terhadap pentingnya peran keluarga. Keluarga merupakan tempat dimana individu tumbuh, berkembang, dan belajar mengenai nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadiannya (Rostiana, 2014).

Keluarga disebut sebagai tempat yang istimewa, loh, Sobat Injeksi. Hal ini dikarenakan keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga peran dan fungsi keluarga memiliki tanggung jawab yang sangat penting terhadap tumbuh kembang anak (Suarmini, 2014). Keluarga sangat berperan dalam masalah kesehatan fisik dan mental anak. Keluarga memiliki peran dalam memberikan kenyamanan emosional, mendidik, dan memecahkan masalah, serta menjaga kesehatan sesama anggota keluarga. 

Kesehatan mental sering menjadi isu serius akhir-akhir ini. Apabila kondisi mental seorang anak tidak diperhatikan sejak kecil, terdapat kemungkinan anak tersebut memiliki masalah kesehatan mental kedepannya. Taukah Sobat Injeksi? Kesehatan mental seorang anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana hubungan keluarga dan parenting orang tua mereka. Orang tua perlu memerhatikan sejumlah faktor psikologis anak, seperti pola asuh, lingkungan, perhatian orang tua, cara berkomunikasi, dan cara memberikan kasih sayang. Anak yang mengalami kesehatan mental akan mudah mengalami stres, depresi bipolar, dan tak jarang menyebabkan bunuh diri, serta rasa trauma terhadap keluarga. 

Nah, jadi sangat penting bukan peran keluarga dalam menjaga kesehatan anak? Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjaga kesehatan mental anak dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk menemani anak, memberikan kata-kata penyemangat yang dapat membantu dan memotivasi anak mengembangkan rasa percaya diri, harga diri, dan pandangan emosional yang sehat tentang kehidupan, menghindari komentar sarkastik, menyelaraskan perkataan dan perilaku, jujur, serta mengajarkan hal-hal positif kepada anak. Anak yang memiliki kesehatan mental yang baik akan memiliki sejumlah karakter positif yang akan memberikan warna indah pada hidupnya. Jadi, ingat untuk saling menjaga kesehatan mental anggota keluarga kalian ya, Sobat Injeksi! Spread love and keep positive!

Staff: Putu Narda Davina Cahaya Cinta

Referensi:

  1. Irma Rostiana, Wilodati, Mirna Nur Alia A. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Anak untuk Bersekolah. Jurnal Sosietas, Vol. 5 No. 2 hal. 1.
  2. Ni Wayan Suarmini. (2014). Keluarga Sebagai Wahana Pertama dan Utama Pendidikan Karakter Anak. Jurnal Sosial Humaniora, Vol. 7 No. 1.
  3. I Putu Adi Saskara, Ulio. (2020). Peran Komunikasi Keluarga dalam Mengatasi Toxic Parents Bagi Kesehatan Mental Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 5 No. 2. https://www.ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PW/issue/archive
  4. Muhammad Adwin Lurhfian Noor. (2020). Peran Keluarga dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.  https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1509/peran-keluarga-dalam-menjaga-kesehatan-mental-anak
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments