Merokok dan Insomnia. Apa Hubungannya?

Pernahkah teman-teman merasa sulit tidur pada malam hari? Atau pernahkah teman-teman merasa capek di siang hari namun tidak bisa tidur di malam hari? Kalau pernah, mungkin saja teman-teman menderita insomnia. Apakah itu insomnia? Menurut Potter, insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas. Jenis insomnia ada 3 macam yaitu insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten atau tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan insomnia terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali.

Penyebab insomnia sangat beragam, bisa dari faktor luar yaitu suara bising atau bisa juga dari penderitanya sendiri seperti stress, gaya hidup yang salah, konsumsi obat yang malah membuat teman-teman sulit tidur di malam hari.

Salah satu penyebab insomnia yang cukup populer yaitu merokok. Lalu apa hubungan merokok dan insomnia? Menurut penelitian Punjabi yang meneliti efek nikotin pada pola tidur seseorang, salah satu zat yang terkandung dalam rokok adalah nikotin. Nikotin ini digolongkan dalam kelompok zat stimulant. Efek stimulan dari nikotin yang kuat dapat menyebabkan gangguan tidur. Perokok ternyata membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur dibanding orang yang tidak merokok. Secara teoritis, nikotin akan hilang dari otak dalam waktu 30 menit. Tetapi reseptor di otak seorang pecandu seolah menagih nikotin lagi, sehingga mengganggu proses tidur.

Pada pecandu akut yang baru mulai kecanduan rokok, selain lebih sulit tidur, mereka juga dapat terbangun oleh keinginan kuat untuk merokok setelah tidur kira-kira 2 jam. Setelah merokok mereka akan sulit untuk tidur kembali karena efek stimulan dari nikotin. Saat tidur, proses ini akan berulang dan ia terbangun lagi untuk merokok.

Sedangkan pada tahap lanjut, perokok mengalami gangguan kualitas tidur yang dipicu oleh efek ‘menagih’ dari kecanduan nikotin. Dari perekaman gelombang otak di laboratorium tidur, didapatkan bahwa perokok lebih banyak tidur ringan dibandingkan tidur dalam; terutama pada jam-jam awal tidur. Akibatnya, dari penelitian tersebut didapatkan, jumlah orang yang melaporkan rasa tak segar atau masih mengantuk saat bangun tidur pada perokok adalah 4 kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok.

Yuk berhenti merokok demi tidur malam yang berkualitas! 🙂 (grc)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments