Kabar gembira datang dari salah satu Badan Semi Otonom (BSO) FK UNUD, Tim Bantuan Medis (TBM) Janar Duta. TBM Janar Duta meraih juara dua nasional Lomba Simulasi Management Disaster (MD) dalam ajang perlombaan Meridien Cup V yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
Meridien Cup merupakan ajang perlombaan simulasi penanganan bencana yang diikuti oleh seluruh TBM Fakultas Kedokteran yang berada di bawah naungan Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI). Perlombaan ini dilaksanakan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 21-24 April 2016 di Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Lomba ini merupakan salah satu lomba yang sangat ditunggu setiap tahunnya oleh TBM Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia. Kali ini, Meridien Cup yang ke-5 mengusung tema “Emergency Response in Vertical Rescue”. Dalam perlombaan ini, delegasi masing-masing TBM diwajibkan untuk mengikuti Lomba Simulasi Management Disaster (MD) dan Lomba Cerdas Cermat Tanggap.
TBM Janar Duta yang mewakili Universitas Udayana mengirimkan delegasi sebanyak 8 orang yang menjadi 1 tim inti dalam perlombaan tersebut. Sebelum perlombaan dilaksanakan, tim yang akan didelegasikan mendapatkan pelatihan-pelatihan materi medis dan alam yang disertai dengan simulasi Management Disaster dan Vertical Rescue di Kampus Sudirman Universitas Udayana, Denpasar. Pelatihan ini dilaksanakan dengan bantuan dari Bidang Pendidikan dan Pelatihan TBM Janar Duta serta difasilitasi oleh Tim Reaksi Cepat TBM Janar Duta. Selain melakukan pelatihan di kampus, pelatihan juga dilaksanakan di Kantor Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pudalops PB) Provinsi Bali dan Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Bali.
Dibalik kesuksesan TBM Janar Duta dalam meraih juara, ada saja kendala yang dialami oleh tim inti. Ni Nyoman Yuliantini, salah satu delegasi yang dikirim ke ajang perlombaan Meridien Cup V menjelaskan bahwa koordinasi jadwal kuliah yang padat dengan jadwal pelatihan dan koordinasi jadwal pelatihan dengan Basarnas Provinsi Bali karena pada saat yang bersamaan Basarnas Provinsi Bali juga sedang mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi para anggotanya. Menurut gadis yang sering disapa Yuli ini, kendala terbesar yang dialaminya adalah menyesuaikan jadwal latihan dengan jadwal perkuliahan di kampus. “Sehingga kami, para delegasi, harus mampu mencari waktu kosong dan membagi waktu yang baik antara belajar materi di kampus dan materi lomba. Sebaliknya pada saat lomba, kami tidak memiliki kendala yang signifikan karena peralatan juga sudah dipersiapkan dari awal,” kata Yuli.
Walaupun para delegasi mendapat kendala yang cukup serius, hal ini terbayar dengan mendapatkan juara dua nasional dalam Lomba Simulasi Management Disaster (MD). “Rasanya pasti senang, tapi tidak hanya itu tujuan utama kami. Pergi keluar daerah, saling sharing antar TBM, menambah rekan dan jejaring, serta mencari materi terbaru yang nantinya akan disesuaikan untuk materi kami di TBM Janar Duta merupakan tujuan lain kami dalam pendelegasian kali ini,” tutur Yuli saat ditanya perasaan saat memenangkan salah satu lomba di Meridien Cup V. Ia juga menyampaikan bahwa dalam proses dari pelatihan hingga perlombaan ia dan rekan satu timnya hanya berusaha yang terbaik dan mendapatkan juara merupakan bonus dari hasil usahanya dengan rekan-rekannya. Selain itu, Yuli juga berharap kesiapsiagaan, skill medis, dan koordinasi TBM Janar Duta dapat berguna bagi masyarakat sekitar. (kr)
