Liga medika merupakan serangkaian kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh BEM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun ini merupakan tahun ke-12 dan rangkaian kegiatan liga medika ini berlangsung mulai dari tanggal 23 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Dengan mengikutsertakan seluruh Fakultas Kedokteran yang ada di Indonesia, liga medika menyelenggarakan beberapa perlombaan, yaitu IMSSO (Indonesian Medical Studens Sport Olympiad), IMARC (Indonesian Medical Arts Competition), INAMSC (Indonesia Internasional (bio) Medical Student Congress), dan HFGM (Have Fun Go Med).
Tahun ini, Fakultas Kedokteran Unud mengikuti beberapa perlombaan di liga medika, pada IMSSO cabang yang diikuti yaitu mini soccer, basket putra, dan badminton. Selain itu, FK Unud juga mengikuti IMARC dan INAMSC. Peserta dari FK Unud diambil dan diseleksi terlebih dahulu sebelum dikirim sebagai kontingen yang mewakili FK Unud di ajang bergengsi ini. Untuk IMSSO, peserta diambil dari prodi Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Gigi baik dari mahasiswa maupun yang sudah di jenjang profesi Dokter Umum. Peserta diseleksi di masing-masing cabang sebelum kemudian dikirim untuk mengikuti perlombaan. Sedangkan, untuk peserta IMARC diambil dari departemen Minat dan Bakat Seni BEM FK Unud, dan untuk peserta INAMSC merupakan anggota KIH FK Unud.
Setelah diseleksi, kontingen dari FK Unud ini kemudian melakukan persiapan dengan berlatih di masing-masing cabang selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan. Kemudian, mereka berangkat ke Jakarta dan berlomba mulai dari tanggal 23 April 2016. Khusus untuk IMSSO yang merupakan salah satu proker HMKU FK Unud, dibentuk sebuah kepanitiaan mulai dari bulan Desember 2015. Tugas dari kepanitiaan ini antara lain membuat proposal untuk penggalian dana, meminta bantuan dana dari Dekanat dan HMKU, menyeleksi peserta, mengirim berkas pendaftaran kontingen FK Unud ke panitia liga medika FK UI, serta menyiapkan keberangkatan peserta baik transportasi maupun akomodasi.
Perlombaan pada liga medika ini hampir sama sistemnya dengan perlombaan-perlombaan lainnya, di mana peserta awalnya harus mendaftar, melakukan registrasi, dan mengikuti technical meeting sebelum mengikuti perlombaan. Dari beberapa cabang yang diikuti, FK Unud berhasil meraih juara I di IMARC dengan menampilkan seni tari bali, dan berhasil meraih juara II di IMSSO pada cabang mini soccer.
Merupakan suatu kebanggaan bagi FK Unud bisa memenangkan dua cabang perlombaan tersebut. Namun, ketika diwawancarai, peserta liga medika dari FK Unud mengaku waktu latihan yang kurang lebih hanya 3 bulan tersebut sangatlah tidak efektif, mengingat setiap jadwal latihan tidak semua anggota bisa hadir karena berbagai alasan yang tidak bisa ditinggalkan dan sibuknya perkuliahan di FK Unud. Selain itu, dana yang didapat juga masih kurang untuk mendukung kontingen FK Unud dalam perlombaan. Untuk itu, kedepannya mereka berharap liga medika ini lebih di dukung penyelenggaraannya dan persiapan yang dilakukan agar lebih banyak dan lebih matang lagi, sehingga kedepannya FK Unud dapat menorehkan lebih banyak prestasi untuk mengharumkan nama FK Unud di kancah nasional. (lauren)