Hai, Sobat Injeksi! Bagaimana, nih, kabar kalian selama mengikuti perkuliahan offline? Cape, yah, pasti! Nah, kalau Sobat Injeksi yang sedang melangsungkan puasa, bagaimana kabarnya? Semoga puasanya berjalan dengan lancar, yah!
Kalian pasti pernah bertanya-tanya, apakah pengidap diabetes boleh berpuasa atau tidak, ya? Menurut Kemenkes (2022), diabetes merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang terjadi akibat kadar gula darah yang naik dan bertahan tinggi dalam waktu yang lama. Jika dibiarkan, hal ini tentunya akan mengganggu sistem fisiologis tubuh, lho, Sobat Injeksi! Orang yang mengidap diabetes biasanya akan sering buang air kecil, nafsu makan meningkat dan jika sudah kronis akan terjadi suatu komplikasi contohnya stroke. Penyakit ini pastinya harus melakukan pengobatan khusus, yah, Sobat Injeksi!
Orang yang terkena diabetes harus melakukan pengobatan rutin dan sesuai dengan takarannya. Nah, kalau ingin melakukan ibadah puasa apakah tetap bisa? Ayo, disimak, Sobat Injeksi! Menurut Sudoyo, dkk (2009), dijelaskan bahwa penderita diabetes boleh berpuasa, tetapi terdapat beberapa syarat dan ketentuan. Jenis diabetes tipe 2 atau tipe yang biasa menyerang orang dewasa dengan resiko tinggi sama sekali tidak dapat melaksanakan puasa, hal ini ditandai dengan kadar HbA1C lebih dari 10%, gula darah sebelum puasa lebih besar dari 300 miligram per desiliter, jika tetap melakukan puasa dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, demensia, bahkan gagal jantung. Diabetes tipe 2 risiko sedang boleh saja berpuasa, tetapi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti HbA1C kurang dari 8%. Penderita diabetes tipe yang dapat berpuasa ini juga disarankan lebih banyak mengonsumsi makanan yang menghasilkan energi secara lambat seperti, gandum, nasi, dan kacang – kacangan saat sahur maupun berbuka puasa. Porsi pada penderita juga harus disesuaikan yaitu 50% sahur dan 40% saat berbuka, serta 10% pada malam hari setelah taraweh. Penderita diabetes juga hendaknya melakukan pemeriksaan dan meminta saran dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Penderita diabetes juga harus memperhatikan pola makan sebelum berpuasa, lho, Sobat Injeksi! Ternyata hal ini dilakukan untuk mempersiapkan kesanggupan diri dalam berpuasa nantinya. Pasien dengan diabetes harus memperhatikan kadar nutrisi dan cairan kurang lebih idealnya 1200-2000, pendistribusian kalori tentu perlu diperhatikan pembagiannya berdasarkan penjabaran di atas. Makanan yang mengandung banyak gula seperti jus, es buah, dan sirup hendaknya dihindari. Kemudian, lakukan olahraga ringan dan hindari olahraga berat agar tidak terjadi risiko dehidrasi.
Nah, gimana informasi kali ini, nih, Sobat Injeksi? Jadi, dapat disimpulkan bahwa penderita diabetes boleh saja menjalani puasa, disesuaikan dengan kondisi fisik dan tipe diabetesnya,ya! Namun, jika mengidap penyakit berisiko tinggi, seperti diabetes tipe 2, akan lebih disarankan Sobat Injeksi tidak melakukan ibadah puasa. Selamat menunaikan ibadah puasa, Sobat Injeksi!
Staff : Andini M. Ambarita
Editor : Ni Kadek Fitri Sintia Dewi
Redaktur : Ni Made Sri Dharma Patni
Referensi:
Alsafadi H., Wilson J., Patel V. Managing Diabetes in people fasting during Ramadan. (2011). Diabetes & Primary Care, 13(3)
Kemenkes RI. Penyakit Diabetes Melitus. Direktorat P2PTM. (2022). Retrieved April 3, 2023, from https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
Santosa, A. Karakteristik Intake Kalori dan Gula Darah pada Penderita Diabetes II yang Berpuasa Ramadhan dan Tidak Berpuasa Ramadhan. (2014). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(1).
Sudoyo A. W., Setyobudi B., Idrus A., Simadibrata K. M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2009). Airlangga University Press