Halo, Sobat Injeksi! Hm… karena menanyakan kabar di awal berjumpa sudah terlalu klise, maka kali ini izinkanlah pertanyaan “Apakah kalian sudah makan?” mengambil alih. Jika Sobat Injeksi belum makan, ayo lekas ambil piring nasi berlauk-pauk atau segera memesan makanan lewat aplikasi online! Pastikan tubuh selalu bertenaga, sebab energi berupa Adenosin trifosfat (ATP) diproduksi dari makanan bernutrisi yang kita konsumsi setiap hari. Namun terkadang ada beberapa orang yang memiliki keluhan seperti ini, “Hei, aku sudah konsumsi makanan setiap hari. Namun kenapa belakangan ini nafsu makanku semakin lenyap, berat badanku menurun drastis, mudah lelah, gampang sakit, dan sulit berkonsentrasi. Apakah aku tergolong malnutrisi?”
Nah, pertanyaan tersebut perlu dikulik lebih dalam lagi! Jangan pernah self-diagnose dan pertimbangkan konsep multi-faktorial terkait munculnya suatu penyakit pada tubuh kita. Apabila dari segi gizi sudah tercukupi, bagaimana dengan faktor lainnya? Mendongaklah sejenak dari layar gadget dan lihatlah lingkungan sekitarmu, apakah sudah bersih? Menurut Linda tahun 2020, lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan. Oleh karena itu, upaya kesehatan lingkungan dengan menjaga kualitas sanitasi sangat diperlukan. Perlu diketahui bahwa sanitasi mencakup penyediaan air yang cukup secara kualitas dan kuantitas, penggunaan jamban, pembuangan sampah dan limbah, serta pembasmian hama penyakit berupa kutu, nyamuk, lalat.
Urgensi dari besarnya kontribusi sanitasi terhadap kejadian malnutrisi dibuktikan oleh data Kemenkes tahun 2018 yang menyebutkan bahwa 40% penyebab stunting adalah gizi buruk dan 60% sisanya diakibatkan kualitas air dan sanitasi yang buruk. Maka dari itu, mari menjaga kualitas sanitasi dengan menerapkan beberapa tips berikut!
- Mengefisiensi Pemakaian Air
Semakin hari, kuantitas air semakin berkurang. Sebaiknya, gunakanlah air dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Terapkanlah kebiasaan mematikan keran ketika bak mandi sudah penuh, lebih bagus lagi gunakanlah shower! Dilansir dari Media Indonesia, mandi menggunakan shower bisa menghemat air sebanyak 30%, lho!
- Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
Salah satu bahan kimia yang memengaruhi kualitas air adalah detergen mengandung fosfat. Ketika mencuci pakaian, buih busa bermunculan dengan wewangian. Limbah bekas mencuci ini lama-kelamaan akan merusak kualitas air. Maka dari itu, kurangi penggunaan detergen dan beralih pada produk kimiawi yang ramah lingkungan!
- Membersihkan Kamar Mandi
Jamban yang terdapat di kamar mandi sering kali menjadi rumah bagi bibit penyakit. Tidak hanya jamban, lantai kamar mandi pun harus disikat sampai bersih dengan rutin tiap minggunya. Namun, ketika kamar mandi sudah terlihat bersih, belum tentu bebas dari kuman! Oleh karena itu, gunakanlah produk pembersih anti-kuman seperti Porstex dan Vixal!
- Menghindari Kebiasaan Menumpuk Sampah
Acapkali sampah di area tempat tinggal kita menumpuk karena menunggu diangkut ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) oleh angkutan sampah. Pengelolaan sampah secara mandiri bisa dilakukan dengan mendaur ulang sampah anorganik sehingga kembali berguna dan menimbun sampah organik ke dalam tanah yang bisa menyuburkan tanah.
Nah, itulah rentetan tips yang bisa Sobat Injeksi terapkan agar terhindar dari salah satu faktor pemicu malnutrisi, yakni buruknya kualitas sanitasi. Semoga tulisan ini memberikan manfaat positif sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan kita semua, ya!
Referensi:
Christian, D. S. (2016). Untuk Hemat Air, Wapres Sarankan Mandi dengan Shower. Media Indonesia.https://mediaindonesia.com/humaniora/43704/untuk-hemat-air-wapres-sarankan-mandi-pakai-shower
Handayani, V. V. (2021). Awas Kenali Tanda Tubuh Kurang Gizi pada Usia Dewasa. Halodoc.https://www.halodoc.com/artikel/awas-kenali-tanda-tubuh-kurang-gizi-pada-usia-dewasa
Info Selat. (2019). 5 Langkah Mudah Mengelola Sampah. Selat Buleleng Desa. http://selat-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/193-5-LANGKAH-MUDAH-MENGELOLA-SAMPAH
Linda, M. (2020). Dampak Kualitas Sanitasi Lingkungan Terhadap Stunting. Jurnal Stamina, 3(12).
Marianti. (2019). Sanitasi, Langkah Awal Kesehatan Diri. Alodokter. https://www.alodokter.com/sanitasi-langkah-awal-kesehatan-diri
Tarigan, M. (2019). Awas, Kondisi Air dan Sanitasi Buruk Bisa Sebabkan Anak Stunting. Tempo.co.https://gaya.tempo.co/read/1252600/awas-kondisi-air-dan-sanitasi-buruk-bisa-sebabkan-anak-stunting
Unknown. (2021). 4 Langkah Menjaga Kualitas Air Tetap Bersih. Air Kami. https://airkami.id/4-langkah-menjaga-kualitas-air-tetap-bersih/2/
Staff: Ni Kadek Vinita Dwi Antarini
Editor: Grace Taji
Redaktur: Ni Ketut Trisna Maha Augustia