Indonesia sudah beberapa bulan ini dilanda duka. Bukan karena rupiah yang turun, atau maraknya kasus penyuapan, tetapi karena asap. Sejak bulan Juni 2015 hingga kurang lebih akhir Oktober, saudara-saudara kita yang berdomisili di Riau,tidak bisa menikmati langit yang cerah dan udara yang bersih akibat pekatnya asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup Riau , kualitas udara di setiap daerah berada dalam kategori tidak sehat hingga berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sijfril, menyebutkan bahwa hingga 5 September 2015, 9386 orang terjangkit penyakit akibat terpapar asap. Penyakit yang paing sering diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) sebanyak 7.312 orang, disusul oleh asma, pneumonia, iritasi mata, dan iritasi kulit. Jumlah yang sangat mencengangkan mengingat tidak seharusnya sekian banyak orang terinfeksi apabila mereka telah mendapatkan pengetahuan yang tepat mengenai cara pencegahan ISPA.
Kejadian kebakaran hutan di daerah Riau , dan Sumatera secara luas bisa saja terjadi pada kita yang berada di Jawa, Bali, Kalimantan, Papua, Sulawesi, maupun Nusa Tenggara. Apalagi, semakin berkembangnya industri di Indonesia yang membuat lahan maupun hutan akan semakin dieksploitasi oleh tangan-tangan oknum yang memegang otoritas di atas masyarakat. Namun, bukan berarti kita semua harus jatuh sakit dan tak berdaya dengan keadaan itu. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah jatuhnya korban akibat penyakit yang disebabkan oleh asap?
Seperti yang telah kita ketahui bersama, ISPA adalah penyakit yang paling sering ditemui di daerah dengan bencana kebakaran hutan seperti Riau. Hal ini disebabkan karena ISPA menyerang langsung saluran pernapasan manusia ketika udara terkontaminasi terhirup. ISPA adalah infeksi akut yang menyerang sistem pernapasan manusia, yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang terkandung dalam udara yang terhirup, serta menurunnya daya tahan tubuh untuk melawan bakteri dan virus tersebut. Akibatmya, saluran perpasan pun terinfeksi dan dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan akibat menurunnya kemampuan napas dan suplai oksigen ke dalam tubuh.
Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia dan berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian ISPA oleh WHO, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah ISPA yang disebabkan oleh paparan kabut asap yang berkepanjangan, antara lain :
- Hindari aktivitas outdoor, terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti penderita penyakit jantung, gangguan pernapasan, ibu hamil, penyakit paru kronis, dan lain-lain.
- Selalu gunakan alat perlindungan diri berupa masker apabila beraktivitas di luar ruangan. Pilihlah masker yang tepat, yakni yang terbuat dari kain yang lembut dengan lapisan yang tidak terlalu tipis dan basahi masker dengan sedikit air sebelum dikenakan. Pakailah masker dengan tepat hingga menutupi hidung dan mulut. Setelah selasai digunakan, bersihkan dan buang masker ke tempat yang aman.
- Konsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan hindari faktor risiko seperti merokok untuk memperkuat daya tahan tubuh.
- Minum air putih yang banyak dan lebih sering untuk membantu detoksifikasi udara yag terkontaminasi.
- Jangan lupa cuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar untuk mencegah penularan infeksi.
- Hindari kontak langsung dengan orang sakit, sekalipun keluarga, usahakan anda membatasi kontak, menggunakan masker dan tinggalah di ruangan yang terpisah. Hal ini digunakan untuk mencegah anggota keluarga yang lain sakit dan dapat menimbulkan munculnya kembali gejala pada anggota keluarga yang dalam fase penyembuhan.
- Ruang bersama (WC, dapur, kamar mandi) harus berventilasi baik.
- Bersihkan selalu ruangan ,terutama yang dipakai bersama.
Jangan lupa untuk berbagi informasi kepada sanak saudara dan teman tentang pentingnya pencegahan penyakit saluran pernapasan dengan langkah-langkah di atas. Jangan takut pada asap, dan selalu terapkan gaya hidup sehat dengan pengetahuan yang tepat 😉 Selamat Hari Kesehatan Nasional ! (Ayu N)
