Halo, Sobat Injeksi! Apa kabar? Semoga dalam keadaan yang baik, ya! Di tengah proses perkuliahan yang padat, seberapa sering terdapat perasaan khawatir dengan masa depan? Sering insecure terhadap pencapaian orang lain dan takut akan kegagalan yang mungkin akan dihadapi ketika melakukan sesuatu? Jika iya, mungkin Sobat Injeksi sedang ada dalam fase quarter life crisis atau krisis seperempat abad.
Robbins & Wilner (2001) yang pertama kali memperkenalkan konsep ini menjelaskan bahwa quarter life crisis adalah situasi dimana individu mengalami kebimbangan dan kekhawatiran terkait masa depan, baik terkait pilihan tentang karir, keuangan, pengaturan hidup, dan juga membentuk relasi dengan orang lain. Quarter life crisis bisa dialami akibat tekanan internal maupun eksternal, merasa tidak aman dengan masa depan, kecewa atas keadaan diri sendiri, dan kerumitan dengan masa peralihan yang penuh keraguan.
Transisi dari masa remaja akhir menuju dewasa awal ditandai dengan adanya perubahan pola pikir dan mulai bereksplorasi terkait banyak aspek kehidupan seperti percintaan, karir, pendidikan, maupun bagaimana menjalani kehidupan yang semestinya. Situasi ini dialami banyak orang di usia 18-25 tahun dimana rentang usia ini merupakan masa dengan tugas perkembangan yang cukup kompleks, khususnya pada mahasiswa. Kondisi cemas, ragu, dan khawatir bisa terjadi akibat tekanan keluarga, cemas dengan masa depan, takut akan kegagalan, beban akademik, kekecewaan terhadap diri sendiri, maupun permasalahan antara teman dan relasi. Semakin banyak tuntutan dan permasalahan yang ada, mampu menimbulkan emosi negatif, persepsi negatif terhadap diri sendiri, bahkan dapat berujung pada depresi.
Kita tentunya tidak ingin terjebak dalam situasi yang sulit sehingga perlu menemukan cara-cara memaksimalkan diri untuk dapat menghadapinya. Maka dari itu, simak cara-cara berikut untuk Sobat Injeksi jadikan referensi agar dapat melewati fase quarter life crisis!
- Kenali Diri
Kita terkadang mengalami keraguan karena masih belum mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan, potensi apa yang dimiliki, kekurangan apa yang perlu disadari, dan lain sebagainya. Mulailah dengan refleksi diri dan jadikan ini sebagai bahan perbaikan diri sekaligus motivasi untuk lebih baik lagi.
- Tidak Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Melihat kesuksesan orang lain ketika kita sedang berada dalam situasi yang sulit, tak jarang membuat kita minder dan berpikir bahwa mengapa kita selalu dihadapkan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kita akhirnya menjadi seseorang yang fokus pada hal-hal yang memicu emosi negatif dan sulit untuk melihat kesempatan baik disekitar. Jadi, perlu dan penting untuk kita tidak membandingkan diri dengan perjalanan dan pencapaian orang lain. Hal ini karena kita memiliki perjalanan, tujuan, dan usaha masing-masing sehingga lebih baik fokus terhadap proses bertumbuh diri sendiri.
- Anggap Sebagai Fase Normal
Tanamkan dalam diri bahwa dalam kehidupan kita senantiasa seperti roda yang berputar. Terkadang berada di atas dan terkadang di bawah. Situasi sulit dan bahagia akan selalu dialami oleh setiap orang dan tidak sedikit orang yang bisa melewati kesulitan tersebut.
- Quarter Life Crisis adalah Jalan Untuk Menemukan Makna Hidup
Ambil hikmah dari segala hal yang terjadi. Tantangan hidup mendorong kita untuk memproses hingga menyelesaikan tantangan tersebut. Hal ini bisa menjadi pembelajaran hidup, menemukan potensi diri yang tidak disadari, dan membangun konsep diri yang positif.
Nah, bagaimana Sobat Injeksi? Apakah sudah memahami kondisi quarter life crisis? Quarter life crisis pada dasarnya adalah kondisi yang sulit untuk dihindari. Memasuki usia dewasa awal, kita mulai berpikir tentang masa depan dan bagaimana cara-cara untuk menuju hal tersebut. Hal yang lazim jika dalam prosesnya, kita menemukan kegagalan. Ingatlah, dibalik awan gelap, ada matahari yang akan bersinar dengan terangnya. Dibalik kondisi yang sulit, dengan usaha keras dan pikiran yang tenang, akan ada hal baik yang didatangkan. Tetap semangat menjalani perkuliahan dan apapun yang sedang Sobat Injeksi usahakan!
Sumber:
Amalia, R., Suroso., Pratitis., N. P. (2021). Psychological Well Being, Self Efficacy dan Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal. Universitas 17 Agustus 1945. Surabaya.
Anjayani, S. P. N. (2021). Faktor-Faktor Quarter Life Crisis. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang.
Fadillah, D. (2021). Quarter Life Crisis : Mencari Meaning dalam Krisis. Center For Life-SpanDevelopment. https://clsd.psikologi.ugm.ac.id/2021/11/12/quarter-life-crisis-mencari-meaning-dalam-krisis/
Pengertian Quarter Life Crisis, Penyebab dan Cara Melewatinya. (2022). SampoernaUniversity. https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-quarter-life-crisis-penyebab-dan-cara-melewatinya/
Permatasari, I. (2021). Hubungan Kematangan Emosi Dengan Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Malang.
Staff : Ni Made Rai Savitri
Editor : Yosephina Gracela Taji
Redaktur: Ni Made Meisya Maha Rani Pinatih