Mentimun (Cuscumis Sativus L) merupakan tanaman yang sifatnya menjalar atau memanjat dengan perantara alat pemegang berbentuk spiral atau pilin. Habitus mentimun berupa tanaman herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim (setelah berbunga dan berbuah tanaman akan mati). Perbungaannya berumah satu (Monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit . Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4 -5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga – bunga selanjutnya adalah bunga hermafrodit apabila bertumbuh dengan baik. Satu tumbuhan biasanya akan menghasilkan 20 buah, namun dalam pembudidayaan biasanya jumlah buah akan dibatasi dengan tujuan agar ukuran buah terlihat baik.
Buah mentimun berbentuk memanjang seperti torpedo, tumbuh bergantung, mempunyai panjang 10 – 20 cm, berbiji banyak dan mengandung air. Daging buahny berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Daunnya bertangkai panjang, bentuknya lebar bertaju dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing , tepinya bergerigi, bentuknya lebar bertaju dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing. Batangnya berbulu halus – halus, bunganya berwarna kuning. Mentimun memiliki beberapa jenis yaitu watang, turus, suri, dan krai.
Kandungan buah mentimun : menggandung zat – zat saponin ( mengeluarkan lendir ), protein, lemak, kalsium, fosfor, belerang, zat besi, magnesium, vitamin A, vitamin B1, vitamun B2, dan vitamin C. Biji buah mentimun mengandung banyak vitamin E yang dapat menghambat penuaan dan menghilangkan keriput. Selain itu, mentimun juga mengandung 0.65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2.2%.
Manfaat buah Mentimun bagi kesehatan antara lain :
- Untuk menurunkan Hipertensi
Seperti yang kita ketahui Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) merupakan penyakit yang sangat berbahaya, terlebih lagi akhir – akhir ini sedang marak berbagai jenis makanan yang banyak sekali mengandung lemak. Biasanya masyarakat perkotaan memiliki kecenderungan dapat mengidap hipertensi dibandingkan dengan masyarakat dipedesaan, terlebih lagi karena pola hidup yang tidak sehat dan juga tidak dibarengi dengan olahraga yang rutin. Seseorang yang dinyatakan mengidap hipertensi apabila tekanan sistoliknya mencapai lebih dari 140 mmHg, dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg ( Myrank 2009). Sehingga cara untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan metode farmakologis (menggunakan obat – obatan) atau dengan metode non – farmakologis (dengan metode tradisional). Beberapa jenis buah dan sayur berkhasiat untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi antara lain seledri, ketimun, pisang, apel, dan kiwi, lobak, tomat, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, dan lainnya.
Kandungan mineral dalam ketimun yaitu postassium dan fosfor sangat banyak, kemudian postassium/ kalium yang tinggi akan meningkatkan konsentrasi didalam cairan, dan dari sana natrium akan tertarik kedalam intraseluler dan bekerja dengan membuka pembuluh darah sehingga hal tersebut dapat menurunkan tekanan darah dengan mengeluarkannya melalui air seni.
- Mentimun yang kaya serat berguna untuk melancarkan buang air besar, dan menetralkan racun
- Mentimun yang sifatnya dingin juga dapat dipakai untuk mengobati gigitan serangga, gatal – gatal karena tumbuhan, memadamkan kulit akibat terbakar sinar matahari, dan bisa meredakan panas akibat tersiram air panas
- Biji mentimun mengandung racun alkoloid jenis hipoxanti yang dapat mengobati penyakit cacingan
- Buah mentimun yang mengandung silikon, fluorin, kalium dapat membantu merangsang ginjal untuk membuang sisa metabolisme dan deposit lemak salam tubuh
- Buah mentimun juga mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak yang baik untuk mengurangi berat badan.
SUMBER :
- Widiana Ningsih, Wiwit.2014.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi-_7369qnZAhULNY8KHUOnAk0QFggsMAA&url=http%3A%2F%2Frepository.poltekkesmajapahit.ac.id%2Findex.php%2FS1-KEP%2Farticle%2Fdownload%2F145%2F115&usg=AOvVaw3FWCJWTTDNhjbvHFuIslKs (diakses pada: 16 Februari 2018, pukul 16:15)
- Kusumaputri Utami, Sylvia. 25 Januari 2011.http://ntb.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?view=article&catid=53%3Aartikel&id=433%3Asehat-dan-segar-dengan-mentimun-cucumis-sativus-l&format=pdf&option=com_content&Itemid=49 (diakses pada: 16 Februari 2018, pukul: 16:32)
- Gambar: Ketimun https://www.google.com/search?q=gambar+ketimun&client=firefox-b-ab&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=0xcUCpzzpO7-AM%253A%252CkpipE_B5IOnqGM%252C_&usg=__k5OFR-8E8I9q8y4xfV2gv4sIk28%3D&sa=X&ved=0ahUKEwj3w4yjg6rZAhXIMY8KHbt8BG0Q9QEIMTAD#imgrc=0xcUCpzzpO7-AM: (diakses pada: 16 Februari 2018, pukul: 16.35)