PEKAN ASI SEDUNIA (WORLD BREASTFEEDING WEEK) (1-7 AGUSTUS 2016)

image

Deklarasi Innocenti yang dibuat di Florence, Italia pada tahun 1990 menyepakati bahwa setiap awal pekan Agustus (tanggal 1-7 Agustus) dijadikan sebagai Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week). Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat di seluruh dunia bahwa betapa pentingnya Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi. Sampai saat ini, ada 170 negara lebih yang telah menyelenggarakan Pekan ASI Sedunia dengan rangkaian acara yang beragam dengan koordinasi dari WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) dengan bantuan dari beberapa organisasi besar, seperti WHO dan UNICEF.

ASI merupakan bagian terpenting dari upaya perlindungan, promosi, dan dukungan menyusui bagi para ibu dan bayi. Sejak bayi lahir hingga menginjak usia 6 bulan, para ibu harus memberikan ASI secara eksklusif. Setelah itu, ibu dapat melanjutkan meneruskan menyusui hingga anak berumur 24 bulan (2 tahun), asalkan setelah 6 bulan anak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi. Dengan bantuan ASI eksklusif, tumbuh kembang anak optimal dan tidak mudah sakit sehingga angka kematian pada bayi berkurang dengan sangat banyak. Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat di dunia yang masih belum mengetahui betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi, salah satunya adalah Indonesia.

Menurut Prasetyono dalam jurnal Yulianah dkk. (2013), pemberian ASI eksklusif di Indonesia tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia adalah minimnya pengetahuan para ibu mengenai ASI eksklusif, sedangkan faktor eksternalnya adalah kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat dan kurangnya fasilitas dan sosialisasi dari pemerintah untuk menunjang kebutuhan yang diperlukan oleh para ibu dan bayi. Dari penelitian yang dilakukan oleh Yulianah dkk. di wilayah kerja Puskesmas Bonto Cani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap, dan kepercayaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif, pemberian ASI eksklusif di daerah tersebut tergolong sangat rendah (12,5%). Selain itu, sikap para ibu di daerah tersebut terhadap pemberian ASI eksklusif cenderung negatif (71,2%) dan pengetahuannya masih sangat rendah (64,4%).

Oleh karena itu dengan adanya Pekan ASI Sedunia yang juga diselenggarakan di Indonesia, kita dapat meningkatkan kesadaran para ibu Indonesia betapa pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Tiap tahunnya, Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengusung tema yang berbeda tiap tahunnya dalam memeriahkan Pekan ASI Sedunia. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Ibu Menyusui sampai 2 Tahun Lebih Hemat, Anak Sehat dan Cerdas; Dalam Rangka Mewujudkan Keluarga Sejahtera”. Tema yang diusung Kemenkes RI agak berbeda dengan tema yang diusung oleh WABA, yaitu “Breastfeeding: A Key to Sustainable Development”, yang lebih menekankan pada pentingnya ASI untuk kehidupan yang baik (value the well-being) bagi masyarakat di masa yang akan datang. Tahun ini, Kemenkes RI mengadakan berbagai macam seminar, talkshow, dan kampanye selama 1 minggu penuh di awal pekan Agustus.

“Happy World Breastfeeding Week! Ayo dukung ibu menyusui!” (kr)

 

Sumber:

Yulianah, N. dkk. 2013. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Kepercayaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone, Tahun 2013. Available at http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5560/JURNAL.pdf

http://worldbreastfeedingweek.org

http://waba.org.my

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2016/07/Pedoman_PAS_2016.pdf

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments