Halo, Sobat Injeksi! Apakah kalian semua sudah tahu mengenai fenomena sindrom Skibidi Toilet yang terjadi pada anak-anak khususnya di Indonesia? Skibidi Toilet sendiri mengacu pada sebuah video oleh animator Alexey Gerasimov pada channel YouTube Shorts Dafuq!?Boom!. Sampai saat ini, video Youtube Shorts tersebut telah mencapai 156 juta viewers. Dalam video berdurasi 12 detik tersebut terdapat animasi kepala pria dewasa yang muncul dari dalam toilet dengan latar lagu remix TikTok berjudul Dom Dom Yes Yes oleh Biser King. Karena kepopulerannya, pada channel YouTube-nya sendiri sang animator telah mengunggah kelanjutan series Skibidi Toilet hingga 72 episode.
Video Skibidi Toilet faktanya dianggap meresahkan oleh para orang tua Generasi Alfa pada pertengahan tahun 2023 kemarin nih Sobat Injeksi. Menurut website Tirto.id tahun 2024, Gen Alfa mengacu pada masyarakat kelahiran tahun 2010-2025. Gen Alfa disebut-sebut sebagai anak dari Generasi Milenial dan adik dari Gen Z. Sebuah fenomena terjadi pada Gen Alfa, khususnya di Indonesia, bahwa anak-anak yang menonton video Skibidi Toilet akan meniru aktivitas dalam video tersebut yaitu memasukkan kepala mereka ke dalam keranjang, toilet, maupun wadah lainnya sambil menyanyikan lagu remix Dom Dom Yes Yes. Anak-anak ini terlihat tidak peduli kepada sekelilingnya dan terus memasukkan kepala hingga melompat ke dalam keranjang. Orang tua yang kebingungan pun merekam anak mereka dan mengunggah video anak mereka di media sosial.
Dari kasus di atas mungkin sebuah pertanyaan terlintas dalam benak Sobat Injeksi. Apakah benar video animasi kepala dalam toilet dapat membuat Gen Alfa bertingkah aneh? Sebenarnya, hal-hal yang terjadi pada Gen Alfa di atas itu wajar. Menurut website Ibu dan Balita tahun 2021, anak berusia 3 tahun ke atas cenderung akan meniru tingkah orang-orang di sekitarnya. Tergantung lingkungan si anak, hal-hal yang ditiru bisa hal yang positif maupun negatif. Jika dicocokkan dengan Gen Alfa dengan rentang usia 0-14 tahun, tidaklah aneh jika mereka meniru kepala orang di toilet pada video yang mereka tonton. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tingkah laku Gen Alfa sangatlah memprihatinkan. Tidak hanya meniru video Skibidi Toilet, anak-anak yang diberi gadget di usia belia cenderung memiliki rentang perhatian atau attention span yang rendah. Anak yang memiliki rentang perhatian rendah akan sulit untuk fokus sehingga menyulitkan mereka dalam belajar hingga bersosialisasi. Jika orang tua mengambil gadget dari anak yang sudah terpapar tersebut mereka akan bertindak agresif seperti marah, berteriak, menangis, hingga merusak barang-barang di sekitar.
Selain kepala pria yang berputar-putar di dalam toilet, ada satu hal yang membuat video Skibidi Toilet sangatlah mengerikan. Jika Sobat Injeksi menonton video tersebut, kalian akan sadar bahwa dalam rentang 12 detik banyak hal yang terjadi dalam video tersebut. Lagu latar yang memekakkan telinga, warna-warna yang cepat dan terlalu mencolok hingga terlihat seperti kilatan membuat otak anak terlalu terstimulasi hingga kelelahan. Sebenarnya, video-video tipe ini juga membuat lelah otak Gen Z, Gen Milenial, dan generasi lainnya. Akan tetapi, generasi tersebut tahu kapan harus berhenti, sedangkan Gen Alfa belum mempunyai kemampuan tersebut. Pemilik-pemilik channel memanfaatkan hal tersebut karena mereka tahu Gen Alfa tidak bisa menolak konten yang mereka buat hingga mengakibatkan berkurangnya rentang atensi dan tingkah agresif anak.
Sebenarnya, Sindrom Skibidi Toilet itu tidak ada. Akan tetapi, video-video bertipe sama seperti Skibidi Toilet ditambah lagi dengan radiasi yang dipancarkan pada gadget membuat otak anak cepat lelah. Orang tua yang baik seharusnya tahu kapan seorang anak bisa menggunakan gadget dan sejenisnya tanpa perlu diawasi. Permainan tradisional masih menjadi pilihan yang bijak bagi Sobat Injeksi untuk melatih perkembangan otak anak. Permainan sederhana seperti bermain boneka dapat melatih imajinasi mereka lebih baik dan tidak membuat otak anak terstimulasi secara berlebihan. Merupakan hal yang wajar bagi seorang anak meniru perilaku di sekitarnya, tetapi merupakan sebuah kewajiban orang tua untuk melindungi anak dari paparan informasi negatif di luar.
Referensi:
- Redaksi. (16 November 2023). Lagi Viral Sindrom Skibidi Toilet pada Anak, Ini Ciri-cirinya. Bisnis Style. https://lifestyle.bisnis.com/read/20231116/106/1714973/lagi-viral-sindrom-skibidi-toilet-pada-anak-ini-ciri-cirinya
- Aida, N. & Hardiyanto, S. (4 Agustus 2023). Ramai Soal Sindrom Skibidi Toilet, Apa Bahayanya Untuk Anak?. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/04/073000765/ramai-soal-sindrom-skibidi-toilet-apa-bahayanya-untuk-anak-
- A. N. (Januari 2024). Skibidi Toilet: What is This Bizarre Viral YouTube Series-and Does it Deserve The Moral Panic?. The Guardian. https://www.theguardian.com/culture/2024/jan/22/skibidi-toilet-youtube-series-viral
- Placido, D. (25 Januari 2024). The Surreal Horror of ‘Skibidi Toilet’, Explained. Forbes. https://www.forbes.com/sites/danidiplacido/2024/01/25/the-surreal-horror-of-skibidi-toilet-explained/?sh=91490075f505
- Jasmine. (4 Agustus 2023). Malaysian Kindergarten Teacher Voices Alarming Concerns About ‘Skibidi Toilet Syndrome’ Impacting Young Children. Gutzy Asia. https://gutzy.asia/2023/08/04/malaysian-kindergarten-teacher-voices-alarming-concerns-about-skibidi-toilet-syndrome-impacting-young-children/
- Zakiah, N. (16 Agustus 2023). Mengenal Skibidi Toilet Syndrome dan Dampaknya pada Anak-anak. IDN Times. https://www.idntimes.com/health/medical/nena-zakiah-1/skibidi-toilet-syndrome?page=all
- Raymundo 2112. (10 Januari 2024). The Tragedy of Gen Alpha. [Video]. https://www.youtube.com/watch?v=eV5hMFZfYPQ&t=649s
- Abdurohman, I. (9 Januari 2024). Apa Itu Gen Alpha dan Tahun Berapa Mereka Lahir?. Tirto.id. https://tirto.id/apa-itu-gen-alpha-dan-tahun-berapa-mereka-lahir-gUeg
- A. N. (13 Maret 2023). Si Kecil Peniru Alami. Ibu dan Balita. https://www.ibudanbalita.com/artikel/si-kecil-peniru-alami
- Turner, R. (5 Januari 2024). Short Attention Span in Children – Symptoms and Way to Improve. Twin. https://www.twinscience.com/en/parent-advice/short-attention-span-in-children-symptoms-and-ways-to-improve/