Bangun pagi, dengar lagu. Makan siang, dengar lagu. Mengerjakan tugas pun sembari mendengarkan lagu. Wah, ternyata secara tidak sadar ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan sembari mendengarkan lagu. Pada umumnya, saat mendengarkan lagu, telinga seseorang akan merasakan lantunan melodi dari nada dan irama lagu tersebut. Namun, tahukah Sobat Injeksi, beberapa orang ternyata saat mendengarkan lagu atau suara, mereka dapat melihat warna, bentuk, atau objek lainnya. Kondisi ini termasuk ke dalam salah satu fenomena Sinestesia. Wah, sinestesia? penasaran ‘kan? Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Banissy et al. (2014) menjelaskan bahwa sinestesia merupakan salah satu kondisi langka yang membuat seseorang merasakan rangsangan tertentu yang merangsang pancaindra lain. Namun, sejatinya tidak berhubungan dengan rangsangan tersebut. Dengan kata lain, sistem pancaindra dari orang yang memiliki sinestesia bekerja secara unik, yaitu dapat merasakan rangsangan pada salah satu pancaindra walaupun rangsangan yang diterima bukan ditunjukkan pada indra tersebut. Contohnya, seseorang yang memiliki sinestesia bisa melihat warna tertentu ketika mendengarkan suara, padahal tidak ada rangsangan warna di sekitarnya. Sehubungan dengan itu, otak dari orang yang mengalami sinestesia akan memunculkan persepsi dari suatu respons pancaindra yang dapat berupa rasa, suara, atau penglihatan objek tertentu (Fajar, 2021).
Nah, ternyata kondisi ini dialami oleh salah satu penyanyi muda papan atas, Olivia Rodrigo. Dalam sebuah wawancaranya dengan majalah Vogue, pelantun lagu “Drivers License” ini mengungkapkan bahwa ia memiliki kondisi sinestesia dengan skala ringan atau minor synesthesia. Hal ini membuat dirinya dapat melihat warna tertentu ketika ia sedang mendengarkan lantunan lagu. Seperti pada album perdananya yang bertajuk SOUR, Olivia mengungkapkan ketika mendengarkan lagu miliknya sendiri ia melihat masing-masing lagu memiliki warnanya tersendiri. Pada album ini, warna-warna yang dilihat olehnya didominasi warna keunguan.
Menurut Day pada tahun 2013, setidaknya terdapat 60 jenis sinestesia yang diketahui, ‘lho! Wah, banyak juga, ya? Tetapi apabila diringkas, terdapat setidaknya empat jenis sinestesia umum yang kerap dijumpai, yaitu warna, bentuk atau pola, rasa dan aroma, serta sentuhan. Sinestesia warna, seperti yang dialami Olivia Rodrigo, merupakan bentuk sinestesia yang paling umum. Persepsi warna yang dihasilkan akan berbeda antara orang satu dengan orang lainnya. Pada wawancara, peraih Grammy Award kategori Best New Artist ini mengungkapkan bahwa saat mendengarkan lagu “Drivers License” miliknya, ia melihat warna ungu. Hal ini bisa saja berbeda pada orang lain yang mungkin saja akan melihat warna putih, merah, dan warna-warna yang lainnya.
Kondisi sinestesia yang dimiliki oleh Olivia dan individu lainnya bisa saja disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dari orang tua mereka. Beberapa penjelasan juga menerangkan bahwa kondisi sinestesia dapat terjadi karena terdapat koneksi ekstra antar neuron-neuron pada otak individu. Memang sejauh ini belum diketahui secara pasti mengapa individu dapat memiliki kondisi unik tersebut, tetapi terdapat dugaan bahwa faktor genetik dan lingkungan memberikan pengaruh pada terjadinya kondisi ini.
Bagaimana Sobat Injeksi? Sinestesia sangat unik dan menarik untuk dibahas bukan? Apabila kita amati lebih lanjut, kondisi sinestesia yang dimiliki Olivia juga memengaruhi karya-karya yang dibuatnya. Seperti pada album perdananya, yaitu SOUR yang memiliki visualisasi bernuansa ungu. Hmm, menurut Sobat Injeksi album Olivia selanjutnya kira-kira akan memiliki visualisasi yang mengarah pada warna apa, nih?
REFERENSI
Al Fajar, K. (2021). Sinestesia, Fenomena Unik Saat Seseorang Bisa Merasakan Warna. Hellosehat.
Banissy, M. J., Jonas, C., & Cohen Kadosh, R. (2014). Synesthesia: an introduction. Frontiers in psychology, 5, 1414. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2014.01414.
Day S. A. (2013). Synesthesia: A first-person perspective, in The Oxford Handbook of Synesthesia, Chapter 44, eds Simner J., Hubbard E. M. (Oxford: University Press;), 903–923.
Staf : Shanka
Editor : Tia
Redaktur : Eca