Setiap hari, terdapat 2000 orang baru di bawah usia 18 tahun yang mencoba merokok dan setiap harinya pula, 300 orang di bawah usia 18 tahun menjadi perokok aktif. Lalu, mungkinkah kita mewujudkan lingkungan bebas rokok? TENTU SAJA BISA! Angka perokok yang jumlahnya tinggi dari tahun ke tahun memang menjadi tantangan besar dalam mewujudkan lingkungan bebas rokok tetapi tidak seharusnya dijadikan penghalang. Yang saat ini perlu dipertanyakan adalah adakah keinginan dan tekad kuat dari masing-masing orang untuk mewujudkan lingkungan bebas rokok itu sendiri. Jika bukan dari sekarang, kapan lagi? Jika bukan kita sebagai komponen masyarakat, siapa lagi? Gerakan Lingkungan Bebas Rokok tidak akan tercapai begitu saja tanpa andil dari masyarakat khususnya generasi muda.
Jumlah perokok di Indonesia kian hari justru kian bertambah. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun yaitu dari tahun 2011 ke 2021, terdapat 8,8 juta orang peningkatan jumlah perokok usia dewasa di Indonesia. Hal ini tidak bisa dianggap sepele karena 1 orang perokok pun dapat menjadikan banyak orang disekitarnya sebagai perokok pasif.
“ROKOK MEMBUNUHMU!” Ya, tidak ada kata-kata yang salah dari kalimat tersebut. Rokok dapat memicu timbulnya kanker, stroke, masalah jantung, penyakit paru-paru, dan komplikasi lainnya. Selain itu, rokok juga dapat mencemari lingkungan. Industri rokok menghasilkan CO2 yang cukup besar dan mempengaruhi perubahan iklim dunia. Rokok yang dibuang begitu saja ke tanah juga akan mencemari tanah tersebut dengan bahan kimia berbahaya di dalamnya.
Mahasiswa sebagai generasi muda, sudah sepatutnya peduli dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Memasuki masa New Normal pasca pandemi Covid-19, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam hal ini Divisi Khusus Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau, mengambil langkah besar untuk mewujudkan lingkungan bebas rokok dengan melaksanakan kegiatan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang bekerja sama dengan Udayana Tobacco Control and Lung Health (Udayana CENTRAL) dan Desa Adat Kuta. Tema kegiatan yang diambil adalah Let’s Build Smoke Free Environment for Better Health Degree of Our Generation. Pada puncak kegiatan yaitu pada Sabtu, 11 Juni 2022 dilaksanakan penyuluhan bahaya rokok dan Beach Cleaning yang bertempat di Pantai Kuta, Kabupaten Badung mulai pukul 15.00 WITA. Bersesuaian dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini, masyarakat didorong untuk menyadari apa bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan sehingga sedikit demi sedikit bisa mengurangi konsumsi rokok. Disampaikan secara langsung oleh Kepala Divisi Khusus Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau HMKM FK Unud, Sintya Devi bahwa kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak masyarakat yang ikut melakukan Beach Cleaning bersama volunteer serta masyarakat sangat terbuka dengan informasi yang disampaikan selama penyuluhan. Puncak perayaan HTTS oleh HMKM FK Unud adalah langkah penting mewujudkan lingkungan bebas rokok yang dapat dijadikan contoh oleh generasi muda lainnya yang sudah seharusnya menjadi garda terdepan Gerakan Lingkungan Bebas Rokok.
Mari jauhi rokok untuk kehidupan lebih baik di masa kini dan masa mendatang!
Penulis: Yukta Iswari
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI
[INCORD PUNCAK HTTS HMKM FK UNUD 2022]
.
[Sabtu, 11 Juni 2022] Telah dilaksanakan Puncak HTTS 2022 yang diselenggarakan oleh HMKM FK Unud bekerja sama dengan Udayana CENTRAL dan Desa Adat Kuta. Kegiatan dimulai dari pukul 15.00 WITA yang terdiri dari kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan Beach Cleaning. Puncak HTTS 2022 mengangkat tema Let’s Build Smoke Free Environment for Better Health Degree of Our Generation. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menyadari apa bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan sehingga sedikit demi sedikit bisa mengurangi konsumsi rokok.
.
Selengkapnya:
Link Incord
.
Penulis: Yukta Iswari
.
#LPMPcycoFKUnud
#bethefirsttoknow
