Healthy Habits for Healthy Eyes

1444309694580

Dewasa ini penggunaan lensa kontak sudah tidak asing, khususnya bagi kaum remaja. Lensa kontak adalah penutup dari kaca atau plastik yang melengkung dan digunakan langsung diatas kornea atau bola untuk memperbaiki kesalahan refraksi mata (Anderson, 2007). Maraknya penjualan lensa kontak secara bebas memicu penggunaannya yang tidak hanya sebagai alat bantu penglihatan, namun juga telah menjadi tren untuk menambah estetika.

 

Berdasarkan American Optometric Association, beberapa alasan orang memilih menggunakan lensa kontak daripada kacamata karena lensa kontak mengikuti pergerakan bola mata dan tidak sedikitpun mengurangi lapangan pandang mata, sehingga tidak mengganggu penglihatan, memperindah penampilan, nyaman, lebih terang, tidak ada bingkai yang mengganggu pandangan mata, mengurangi distorsi, tidak berkabut, tidak mudah terkena air hujan, dan tidak menghalangi aktivitas.

 

Penggunaan lensa kontak dapat memberikan kemudahan dan pemakaiannya disarankan pada beberapa kondisi penyakit, tetapi penggunaan yang tidak mengikuti aturan dapat menimbulkan banyak dampak negatif yang perlu diwaspadai. Beberapa diantaranya adalah gangguan metabolisme mata, kerusakan stroma, trauma endotel, timbulnya toksik dan alergi, keratitis steril, keratitis mikroba, gangguan aliran air mata, dan distorsi kornea mata. Gangguan yang paling sering timbul adalah terbentuknya pembuluh darah baru (neovaskularisasi) pada kornea mata akibat kurangnya oksigen (hipoksia) dan peradangan kornea (keratitis) karena bakteri yang timbul akibat penggunaan lensa kontak (Dart, 2008). Beberapa kondisi tersebut dapat menurunkan kemampuan penglihatan.

 

Mengingat maraknya penggunaan lensa kontak, berikut ada beberapa tips penggunaan lensa kontak yang aman.

  1. Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak.
  2. Cuci dan disinfeksi lensa kontak setiap kali setelah pemakaian.
  3. Tempat lensa kontak dicuci dan biarkan kering setiap hari. Seminggu sekali, tempat lensa kontak didisinfeksi dengan air mendidih. Gantilah tempat lensa kontak secara teratur.
  4. Ikut petunjuk penggunaan lensa kontak yang diberikan oleh dokter mata.
  5. Buanglah cairan yang telah dipakai segera, janganlah digunakan untuk kedua kalinya.
  6. Jangan menggunakan cairan saline yang dibuat sendiri.
  7. Jangan menyimpan lensa kontak dalam cairan yang tidak steril seperti air keran atau air distilasi.
  8. Jangan memakai lensa kontak yang rusak atau sudah lama.
  9. Periksalah mata secara teratur (minimal setahun sekali).
  10. Pemeriksaan rutin dengan dokter mata sebelum menggunakan obat tetes mata, karena obat tetes mata (termasuk yag dijual bebas) dapat berinteraksi dengan lensa kontak.
  11. Hentikan pemakaian lensa kontak segera jika mata merah atau tidak nyaman saat memakai lensa kontak.

 

Perlu diperhatikan tidak semua orang cocok menggunakan lensa kontak. Lensa kontak tidak dianjurkan pada orang dengan riwayat:

  1. Infeksi mata berulang dan alergi.
  2. Mata kering (produksi air mata sedikit).
  3. Bekerja di lingkungan berdebu atau kotor.
  4. Membutuhkan koreksi lensa prisma.

 

Jadi, gunakanlah lensa kontak dengan bijak, sesuai indikasi, dan aturan. Jangan sampai keinginan untuk tampil menarik malah menurunkan fungsi mata sebagai indera penglihatan. Jangan lupa konsumsi makanan bergizi dan kaya Vitamin A untuk mata sehat dan indah.

@Nadia

 

Daftar pustaka :

– Aderson, D.M., 2007. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 31sr ed. Philadelphia : Saundres.

– American Optometric Association, 2006. Advantages and Disadvantages of Type of Contact Lenses. America: American Optometric Association.

– Dart, J.K.G., 2008. Disease and Risks Associated with Contact Lenses. Br J Ophthalmol.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments