Banyak Mengonsumsi Makanan dan Minuman Dari Olahan Susu Sapi? Tidak Selamanya Baik Bagi Kesehatan Loh!

Jika diperhatikan, banyak dairy product (produk olahan susu) pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti es krim, keju, yogurt, hingga latte favorit Anda. Di balik kenikmatannya, produk olahan susu ini bisa memberikan efek kurang baik untuk sebagian orang lho. Hmm kok bisa sih? Yuk simak efek buruk produk olahan susu dan penjelasannya pada artikel di bawah ini!Produk-produk olahan susu yang biasa kita temui di pasaran

  1. Dapat Menimbulkan Jerawat

Peternakan sapi biasanya memanfaatkan sapi yang sedang hamil untuk diambil susunya. Nah, dalam kondisi ini, susu yang dihasilkan memiliki kandungan hormon IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor I) yang berlimpah. Hormon ini memiliki fungsi yang sangat baik untuk pertumbuhan anak sapi agar tumbuh kuat dan besar, tapi efek berbeda terjadi pada tubuh manusia. Saat dikonsumsi manusia, hormon IGF-1 justru akan merangsang produksi minyak secara berlebih serta memancing timbulnya jerawat dan peradangan.

2.      Bisa Memicu Penuaan Dini

Demi mencegah datangnya tanda-tanda penuaan dini, banyak wanita lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk membeli produk anti-aging. Padahal, ada cara lebih bijak lho, yaitu dengan mulai memerhatikan asupan makanan sehari-hari. Kandungan hormon pada bahan olahan susu ternyata cenderung memicu timbulnya inflamasi dan oksidasi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Efeknya, tanda-tanda penuaan dini cenderung cepat terlihat seperti timbulnya garis halus dan kerutan.

3.      Merangsang Pembentukan Dahak Ketika Sedang Batuk

Susu dan produk olahan susu dipercaya dapat merangsang pembentukan dahak pada saluran pernapasan. Faktanya, protein pada susu juga dapat merangsang pembentukan lendir di saluran pencernaan saat sedang dikonsumsi. Jika Anda sedang batuk, sebaiknya hindarilah asupan seperti susu beserta produk olahan yang berasal dari susu. Banyaknya lendir atau dahak yang terbentuk di saluran pernapasan, tentu dapat semakin merangsang batuk menjadi lebih sering.

4.      Menyebabkan Kembung Pada Orang-Orang Dengan Lactose Intolerant

Banyak penelitian mengungkapkan bahwa secara kasar, 75 persen orang dewasa mengalami intoleran laktosa (reaksi alergi) karena secara genetik, tubuh akan berhenti memproduksi enzim yang memecah laktosa setelah kita berhenti mendapat ASI atau menyusu dari ibu. Itulah mengapa seringkali kamu akan mengalami kembung atau sakit perut setelah minum susu.

5.      Memperburuk Sakit Perut

Susu memang punya efek menenangkan apalagi kandungan gizinya cukup lengkap. Namun, ternyata sebuah  penelitian mengungkapkan bahwa ternyata susu justru akan merangsang asam lambung dan dapat menjadikan sakit perut yang lebih parah. Susu dalam jangka waktu pendek memang akan menenangkan perut. Namun, selanjutnya rasa sakit akan datang kembali. Ini disebabkan karena asam lambung jadi meningkat dan membuatnya makin parah.

6.      Memperparah Diare

Bagi para pecinta susu, sebaiknya hentikan kebiasaan mengonsumsinya saat sedang diare. Susu mengandung laktosa. Saat sedang diare, enzim laktase yang mengurainya berkurang, sehingga Anda justru akan mengalami kembung dan mual ketika mengonsumsinya.

7.      Bikin Kulit Berminyak

Doyan segala produk olahan susu seperti yoghurt, keju, butter? Makanan ini sebaiknya mulai kamu kurangi perlahan konsumsinya. Produk dairy rupanya memiliki level hormon testosterone yang cukup tinggi sehingga bisa menyebabkan produksi minyak kulit semakin meningkat. Kalau kulit semakin berminyak, makin besar juga potensi pori-pori kulit tersumbat akibat campuran minyak, kotoran, dan sisa makeup yang menempel di wajah. Ujung-ujungnya timbul jerawat deh.

Mengonsumsi sesuatu secara berlebihan pasti tidak baik buat kesehatan kita, bahkan susu sekalipun yang notabene memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh kita ternyata bisa berdampak buruk juga apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

 

Source:

journal.sociolla.com

www.vemale.com

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments